Kisah ini saya sadur dari kultwitnya ustad @salimafillah. Sebuah kisah tentang kemuliaan seorang yang memiliki dosa besar, tetapi melakukan taubatan nasuha. Menyesali perbuatannya, menutup jalan untuk mengulanginya, takut akan azab Alloh, dan terus menangisi dosa-dosanya. Silahkan di simak (dibaca).
- Di kalangan Bani Israil, ada seorang pendosa. Khazanah kemaksiatannya sebilangan pasir di gurun, melimpah bertimbun-timbun. #kisah
- Tetapi hidayah Alloh menyapa, dia disergap takut oleh dosa-dosa. Semua khilaf menghantui kala sepi, mencekamkan malu saat ramai. #kisah
- Maka dengan cemas hati, ke negeri jauh dia melarikan diri, menuju tanah baru, menutup pintu rayuan dosa & keliru dari masa lalu. #kisah
- Dia arungi padang pasir yang menyengatkan terik; batu & kerikil terasa menyala, & matahari sama sekali tak bercadarkan awan. #kisah
- Dalam langkah-langkah yang menyiksa tubuh & memayahkan jiwa itu, dia berjumpa kawan perjalanan. Masya Alloh, beliau seorang Nabi. #kisah
- Menghadapi cuaca begitu beratnya sang Nabi berkata pada si pendosa; “Mari berdoa, agar Alloh payungkan awan di perjalanan kita!” #kisah
- Memerah muka sang pendosa, takut-takut dia berkata, “Demi Alloh, aku malu meminta hal itu, aku amat sungkan menghiba padaNya.” #kisah
- Nabi Bani Israil itu tersenyum; “Baiklah aku yang berdoa. Kau cukup aminkan saja!” Tak lama, awanpun menaungkan bayang teduhnya. #kisah
- Lalu tibalah di persimpangan, beda tujuan haruskan mereka berpisah jalan. Setelah salam terkata, masing-masing menempuh arahnya. #kisah
- Alangkah terkejut Nabi itu ketika mendapati awan yang menaungi selama perjalanan mereka berdua kini tak lagi bersama dirinya. #kisah
- Yang menakjubkan, ternyata awan tersebut tetap menaungi lelaki yang tadi bersamanya. Bergegas sang Nabi berbalik menghampiri. #kisah
- “Saudara! Tunggu! Kaubilang tadi tak punya keutamaan apapun, bahkan berdoapun merasa tak layak; tapi awan itu malah mengikutimu!” #kisah
- “Katakan padaku”, desaknya, “Apa yang menjadi rahasia kemuliaanmu di sisi Alloh sehingga justru ucapan Aamiin-mu yang dikabulkan! #kisah
- Lelaki itu kebingungan. “Apa? Aku tak tahu duhai Nabi Alloh.. Aku tak tahu.. Aku hanya pendosa nista yang lari dari masa lalu..” #kisah
- “..Aku ahli maksiat yang hina, dan kini begitu haus akan ampunan Robbku!”, ujarnya. “Itulah dia! Itulah dia!”, sahut Sang Nabi. #kisah
- Kemuliaan sang pentaubat dalam perjalanan memperbaiki diri; telah mendahului keutamaan seorang Nabi untuk beroleh naunganNya. #kisah
- Sesak jiwa & sempit dada sebab terinsyaf dosa-dosa; meleleh air mata sebab takut padaNya; ialah harga bahagia di hidup berikutnya. #kisah
- Semoga kita bukan hamba yang karena banyak minta & merasa belum terkarunia; limpahan nikmat tak tersyukuri & dosa tak tertaubati. #kisah
- Semoga kita adalah hamba yang jika berdoa; bukan hanya isi pinta yang jadi hasrat utama, tapi bermesra denganNya-lah hajat mulia. #kisah
- Ujar Hasan Al Bashri, "Hukuman atas dosa bukan terputusnya rizqi, melainkan terputusnya munajat mesra dengan Ilahi." Mari benahi. #kisah
- Maka beruntung yang dosanya mengantar pada taubat nashuha; yang ibadahnya tak membuat berbangga, hanya harap-cemas akan ridhoNya. #kisah
- Kekayaan terbesar pagi ini adalah dosa yang diampuni, ibadah yang diridhoi, nikmat yang tersyukuri, dan musibah yang tersabari. #kisah
- Adalah rahmatNya; Allah jadikan rasa kaya & bahagia itu dalam dada; ridho pada pembagian & ketetapanNya; dunia ringanlah saja. #kisah
- Pagi indah dengan pesan 'Utsman; "Bergalau soal dunia jadi kegelapan dalam dada. Gelisah akan akhirat ialah cahaya terangi jiwa." #kisah
- Selamat memperbarui taubat & niat Shalih(in+at); moga Alloh menolong hingga tergapai ikhlasnya maksud & ihsannya upaya menjemput. #kisah
Begitulah sahabat, semoga kita menjadi hamba-hamba yang mencintai taubat. Semoga dosa-dosa kita mendekatkan diri kita pada pertaubatan dan semoga amal-amal kita tidak menjadikan kecongkakkan.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar kawan. Mudah kok, tinggal pilih dengan akun Googel, Wordpress, Nama dan URL/Nama Saja, atau Anonymous :)